Jumat, 21 November 2025

Menguatkan Tradisi, Merangkul Teknologi: Langkah Baru Pesantren Melalui Pelatihan Aplikasi Fedu dan Edatuda

 


Dalam dinamika perkembangan dunia pendidikan, pesantren terus menunjukkan kemampuannya untuk menjaga tradisi sekaligus beradaptasi dengan tuntutan zaman. Prinsip

المُحَافَظَةُ عَلَى القَدِيْمِ الصَّالِحِ وَالأَخْذُ بِالجَدِيْدِ الأَصْلَحِ

“Memelihara tradisi yang baik dan mengadopsi yang baru yang lebih baik” menjadi pegangan penting dalam setiap upaya pembaruan. Semangat inilah yang melatarbelakangi pelaksanaan pelatihan aplikasi Edatuda dan Fedu, sebuah langkah konkret untuk membawa pesantren menuju tata kelola yang lebih modern tanpa meninggalkan nilai-nilai klasik yang menjadi ruhnya.

Aplikasi Edatuda dirancang untuk memperkuat manajemen dan profil lembaga pesantren. Melalui sistem ini, berbagai data penting seperti data guru, data santri, tenaga kependidikan, kurikulum, dan dokumen administrasi lain dapat dikelola secara terpusat dan profesional. Dengan digitalisasi manajemen, pesantren tidak hanya tertib secara administrasi, tetapi juga memiliki basis data akurat yang sangat berguna dalam penyusunan kebijakan, pengembangan program, dan peningkatan mutu lembaga.

Berbeda dengan Edatuda, aplikasi Fedu berfokus pada program pembelajaran. Guru dapat mengunggah materi, memberikan tugas, melakukan penilaian, hingga memantau perkembangan santri dalam satu platform. Santri pun dapat belajar dengan lebih fleksibel, mengakses materi kapan saja, dan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih terarah. Dengan adanya aplikasi ini, proses belajar-mengajar tidak lagi bergantung sepenuhnya dengan memiliki bayak kitab-kitab referensi hasil catakan, tetapi dapat diakses melalui dukungan teknologi.

Pelatihan penggunaan kedua aplikasi ini menjadi bagian penting dari transformasi pesantren. Pelatihan bukan sekadar memperkenalkan fitur, tetapi juga menumbuhkan kesiapan mental dan budaya digital di kalangan guru, tenaga kependidikan, dan santri. Di era informasi seperti sekarang, kemampuan mengoperasikan teknologi tidak lagi sekadar keahlian tambahan, tetapi kebutuhan dasar untuk menjaga kualitas pembelajaran dan tata kelola pendidikan.

Pemanfaatan teknologi membawa manfaat signifikan bagi pesantren, yaitu mempercepat akses informasi, meningkatkan akurasi data, mempermudah koordinasi, hingga memperkuat sistem pembelajaran yang adaptif. Teknologi tidak menghilangkan karakter khas pesantren justru memperkuatnya dengan cara baru. Dengan bantuan aplikasi digital, pesantren dapat tetap menjaga kedisiplinan, adab, dan kedekatan guru-santri, tetapi mengemasnya dalam sistem yang lebih efisien dan tersusun.

Langkah integratif antara tradisi dan teknologi ini menunjukkan bahwa pesantren bukan hanya penjaga warisan keilmuan, tetapi juga pelopor inovasi pendidikan. Dengan menggabungkan kekayaan tradisi dengan kecanggihan teknologi, pesantren semakin siap menjawab tantangan zaman dan mencetak generasi yang berkarakter kuat, berpengetahuan, dan melek digital. Musliadi Husen